Wednesday, 25 May 2016

5 Perasaan Yang Dialami Saat Melahirkan Dengan Tindakan Caesar

Gimana rasanya operasi caesar?
Agak susah jawab pertanyaan ini, yang jelas kalau saya sih merasa campur aduk saat fix akan melahirkan dengan tindakan caesar. Saya sudah sering melihat proses melahirkan, baik caesar maupun normal. Bukan karena saya seorang bidan atau dokter Obygn, tapi karena dari tahun 2008 sampai 2010 saya bekerja di production house sebagai editor video dokumentasi melahirkan. Meski sudah sering melihat proses melahirkan dengan caesar, tak pernah terbesit sedikitpun untuk melahirkan dengan cara caesar. Namun takdir Allah sudah dituliskan, akhirnya 12 April 2016 saya melakukan tindakan caesar untuk melahirkan Khalif.

Nama saya typo parah -..- Jam lahirnya juga salah. Pie toh?

Dari sekian banyak perasaan yang campur aduk dalam hati dan pikiran, ada 5 perasaan yang paling kuat. Jadi buat yang mau bertanya "Gimana rasanya operasi Caesar?", mungkin inilah jawabannya:

1. Perasaan "Useless".
Sebelum saya di anastesi, saya masih merasakan mulas dan panas yang luar biasa. Tak lama setelah disuntikan obat bius, rasa sakit itu hilang. Perlahan kaki saya kesemutan, lalu terasa berat saat dokter memintanya untuk diangkat. Saya melihat kearah depan. Lampu-lampu yang biasanya hanya saya lihat dalam layar monitor dan televisi, kini tepat ada didepan saya. Dalam hati saya berfikir, mengapa saya tak kuat menahan rasa sakit pembukaan?

Seketika, perasaan lega karena rasa sakit itu hilang berubah menjadi rasa "kecewa". Koo saya nggak bisa melahirkan dengan normal? Koo saya nggak bisa menahan rasa sakit itu? Padahal keadaan fisik saya sangat baik, ditambah kondisi janinpun sebenarnya normal. Apa saya melawan fitrah saya sebagai perempuan yang seharusnya merasakan sakit melahirkan???

Kenapa saya harus merepotkan suami, mamah, dan anggota keluarga yang lain? Saya kembali dari rasa kecewa menuju logika saya. Ini takdir, harus disyukuri dengan dijalani sebaik-baiknya.

2. Khawatir.
Kalau obat biusnya habis tapi operasi belum selesai gimana ya? Nanti dokternya nggak salah potong kan? Jahitan setelah operasi nggak akan copot kan? Ada banyak pertanyaan yang tiba-tiba saja membuat saya khawatir.
"dok, ini biusnya bertahan berapa lama?" saya ingin memastikan bahwa obat bius itu akan tetap ada efeknya saat operasi berjalan.
"Tiga sampai empat jam.. Tenang bu, nanti kalau obat biusnya habis, kita masih memberi obat penghilang rasa sakit koo dalem infusan.." jawaban dokter membuat rasa khawatir sedikit berkurang. Saya ingin bilang "Jangan sampai gagal ya dok!" tapi saya tahan karena takunya mereka malah nggak jadi mengoperasi saya. Kan repot ya kalau saya ditinggalin sendirian di ruangan operasi karena pertanyaan saya yang terdengar meragukan mereka? :D

Inysaallah semuanya akan berjalan lancar. Saya menutup mata, berharap operasinya lancar dan segera selesai. Pukul sembilan kurang sepuluh menit, suara bayi terdengar. Ia menangis kencang, tak lama seseorang membawanya kearah saya. Wajah kami saling bersentuhan, saya mengecup bayi itu pelan. "Bayinya laki-laki ya bu, lahir pukul duapuluh lebih limapuluh menit, berat badan tiga ribu tiga ratus gram, panjangnya empat puluh sembilan senti..". Bayi dibawa kembali, Alhamdulillah sekarang tinggal dijahit saja. Rasa khawatir itu hilang bersamaan dengan terlelapnya saya dibawah obat bius.

3. Merasa Disayangi.
Koo bisa? Iya dong, secara dijagain suami dan mamah bergantian selama 24 jam. Gimana nggak ngerasa disayangin? Walau merasa merepotkan orang lain, tapi perasaan disayangi saat dan sesudah melahirkan itu lebih besar. Dari proses persalinan yang penuh drama itu saya sadar masih banyak orang yang sayang dan memperhatikan saya. Terimakasih semuanya! <3

4. Merasa Risau.
Mau bilang merasa "GALAU" tapi takutnya yang baca langsung berekspetasi pada perasaan yang sama dengan ditinggal atau ada masalah dengan pasangan hehehe. Saya merasa risau pada banyak hal. Saat khalif diberikan pada saya untuk melakukan IMD, air susu saya hanya ada beberapa tetesa saja. Namun bayi merah yang ada dihadapan saya masih terlihat lapar. Saya harus bagaimana?

Belum lagi saya juga risau dengan biaya, pasalnya kami mempersiapkan dana untuk persalinan di puskesmas atau bidan. Bukan di rumah sakit, apalagi sampai melakukan caesar yang biayanya hampir setara dengan 10 kali lipat melahirkan di bidan. Saya juga memikirkan apakah anak kami harus diberikan imunisasi? Malam pertama menginap saya masih menahan kerisauan itu, tapi saat malam kedua suami saya tidak menginap di rumah sakit sehingga saya makin risau. Entah apa yang paling saya risaukan, karena semua yang saya sebutkan diatas sudah ada solusinya. Apa ini yang disebut Baby Blues Syndrome? Saya rasa saya hanya kurang berserah diri pada Allah...

5. Bahagia
Allah memang selalu memberikan yang terbaik, begitupun dengan proses melahirkan ini. Saya dan suami merasa bahagia atas lahirnya titipan Allah untuk kami. Ucapan-ucapan selamat dan doa-doa yang Insyaallah diijabah oleh Allah memberikan kekuatan dan rasa syukur yang mendalam. Meski ada banyak hal yang harus dihadapi dan diselesaikan setelah operasi. Rasa bahagia itu memang datang dengan menggebu-gebu.

#LikeFatherLikeSon
Menggendong janin yang kini sudah terlahir dengan selamat, melihat ekspresinya, memandang lelap tidurnya, bahkan mendengar suara tangisannya adalah hal yang membahagiakan. Semua perasaan negatif bisa terkalahkan oleh rasa bahagia ini. Saya tahu ada banyak orang yang mengidam-idamkan seorang anak. Jadi mengapa saya harus bersedih? Saya memilih untuk menyingkirkan kekhawatiran, kerisauan, dan pikiran-pikiran negatif dalam diri saya. Bersyukulah atas keadaan saat ini, karena banyak orang yang ingin ada diposisi kehidupan kita. Saya memilih "bahagia" dan "amazing" sebagai kata yang akan saya sebutkan ketika ditanya "Gimana rasanya operasi caesar?".


Baca juga:
Tips Menghadapi Wanita Hamil
9 Calon Nama Untuk Anak Laki-laki
Cara Menghindari Selulit Saat Hamil
Melahirkan Normal Atau Caesar?

18 comments:

  1. Perjuangan ya mbak. Semoga anaknya menjadi anak yg berbakti untuk orang tua dan ibunya sehat selalu

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, makasih banyak mba doanya ^^ Yang terbaik juga buat Mba dan keluarga yaaa ^^

      Delete
  2. Saat operasi yang ke dua kali. Berangkat dari rumah santai. Tapi begitu masuk ruang operasi baru deh aku merinding, ada trauma begitu inget gmn rasanya anestesi, gemeteran, kedinginan.
    Pas anak ke dua, aku prosesnya berasa banget, Mba Amy

    ReplyDelete
    Replies
    1. Samaan caesar ya mba :D
      Saya mah lebih linu ngebayangin pas kontraksi mba. Tapi kadang mikir lagi "koo nggak kuat ya?" huhuhu... Andai saja saya kuat, tapi ya sudahlah udah takdir harus caesar ^^

      Delete
  3. Ibu memang pejuang sejati
    salam sehat dan semangat

    ReplyDelete
    Replies
    1. Makasih mas. Ayah juga pejuang sejati, kita cuma berbeda cara berjuangnya aja :)

      Delete
  4. wahh, perjuangan memang ya kalo sesar

    ReplyDelete
    Replies
    1. Normal juga perjuagan koo mas. Beda cara berjuangnya aja :)

      Delete
  5. Selamat ya Mbak atas lahirnya si jagoan kecil, semoga menjadi anak shalih.
    Saya menangis baca ini, ingat perasaan campur aduk saat dulu ngelahirin anak pertama yg caesar juga. Tapi memang semua sudah diatur oleh Allah yang Maha Pengatur ya, Mbak. Jadi syukuri aja :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, makasih mba :)
      Iya mba semuanya takdir,kita mah nerima dengan lapang dada dan melakukan yg terbaik aja ya :D

      Delete
  6. perjuangan ya mbak,, tapi alhamdulillah sehat
    aku belum hamil ajah udah kepikiran nanti kalau hamil terus lahiran gimana ya, normal apa caesar..

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iyaa, Alhamdulillah semua sehat dan selamat..
      Hehehe, let it flow aja mba, yang penting skrg bikin dulu *nahloh* ^^

      Delete
  7. Sebenarnya mw CS ato normal smw bth perjuangan ya. Heran dgn Mom War ttg CS vs Normal.

    Barakallah mba, semoga jd anak sholeh ��

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aamiin, makasih mba ^^
      Hehehe, hidup mah gitu mba ada A dan B yang slalu dijadiin alesan mom war :DDD

      Delete
  8. Saya melahirkan secara caesar pada tahun 2011, saat melahirkan anak pertama saya. Sempat khawatir kapan bisa berjalan tegak lagi. Soalnya kok ya susah banget mau berdiri tegak saja. Untung dokternya waktu itu benar-benar memberikan dukungan. Dibantu belajar jalan. Pokoknya kalau saya duduk malah dimarahin hahahaha..

    Orang-orang bilang kalau caesar gini paling cepat seminggu baru bisa jalan/berdiri. Alhamdulillah waktu saya itu hanya 3 hari sudah bisa :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah ya mba :)
      Sayapunn 3 hari sudah bisa jalan, udah boleh pulang juga.. Tapi kayaknya kalo sekarang emang rata2 3 harian udah pulang lagi :D

      Delete
  9. Jadi teringat waktu melahirkan anak dengan caesar 4,5 tahun lalu, tidak semulus yang dibayangkan, ada pendarahan dan keluarga yang risau. Alhamdulillah sudah melewati masa itu dan dikaruniai anak yang sehat :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Alhamdulillah mba :)
      Semoga sehat selalu yaa anaknya, aamiin ^^

      Delete