Tuesday, 1 September 2015

Dzulqo'dah 1436 H: Waktu Yang Tepat Untuk Berhenti Merokok

Dulu saya sangat dekat dengan asap rokok. Papah dan Mamah pernah menjadi perokok, ingin rasanya menyalahkan mereka karena dulu memilih membakar uang ketimbang untuk biaya pendidikan atau biaya kesehatan. Tapi apa daya dengan alasan melepas penat dan stress, masing-masing bisa menghabiskan 1 sampai 2 bungkus rokok dalam sehari. Hitunglah jika uang untuk membeli rokok tersebut ditabungkan. Mungkin sekarang kami sudah memiliki tanah yang luas, yang bisa ditanami pepohonan yang menghasilkan oksigen, buah-buahan, dan sayuran. Papah memang merokok sejak muda, namun sejak saya kelas 2 SMP, asap rokok yang saya hirup makin banyak. Karena bertambah dengan ikut-ikutannya mamah. Saya bukan sedang menceritakan keburukan keluarga, tapi saya ingin kita semua bisa mengambil hikmah dari apa yang terjadi dilingkungan saya.



Sekitar tahun 2002, pengeluaran biaya rumah tangga bertambah karena rokok. Untungnya hanya dua tahunan Mama merokok, entah apa alasannya yang jelas saya senang saat mamah berhenti merokok. Dulu merasa senang karena tak perlu lagi repot ke warung untuk membeli rokok. Saat memegang rokok, bau rokok sangat menempel ditangan. Saya sering berfikir "Apa enaknya merokok?" dan sampai saat ini saya tidak menemukan jawabannya. Karena menurut saya, merokok sama sekali tidak mendatangkan manfaat. Yang ada justru adalah mudharat. Membakar uang, menghirup udara berpolusi dan menjadi sumber penyakit.


Setelah mamah berhenti, pada tahun 2006 papah juga berhenti merokok. Alasannya lebih baik uangnya untuk biaya sekolah saya, dimana saat itu saya sudah menjadi siswi di SMKN 1 Cimahi. Sejak Mamah dan Papah berhenti, hingga hari ini mereka sama sekali tidak merokok. Ada yang bilang pasti saat proses berhenti merokok harus ada masa dimana mengurangi konsumsi rokok, itu salah. Karena berhenti merokok itu mudah jika memang ada niat dan alasan yang kuat untuk tidak merokok. 

Mungkin alasan ini bisa Anda gunakan untuk berhenti merokok.

1. Merokok itu Nggak Keren
Apa kerennya ketika Anda mengeluarkan rokok lalu menyalakannya? Sebagian orang mungkin merasa rokok menjadi sumber kepercayaan diri, menjadi bukti eksistensi. Tapi tahukah Anda bahwa saat Anda merokok, Anda memang menjadi pusat perhatian, bukan untuk dipuji, tapi orang-orang melihat Anda seperti melihat bus Damri yang tidak terawat, berkarat, dan mengeluarkan asap dari knalpot. Dan itu membuat orang ingin segera menjauh.


Laki-laki akan jauh lebih terihat keren saat menggunakan uangnya untuk membelikan makanan dan hunian yang sehat untuk keluarganya. Apalagi jika Anda seorang Ayah. Begitupun dengan seorang perempuan, Anda sama sekali tidak terlihat keren dengan merokok. Merokok hanya menjadi simbol kekonyolan dan kebodohan Anda dalam memilih gaya hidup. Yang keren itu hidup tanpa rokok, menanam pohon, dan menjaga lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan.

2. Merokok itu Boros
Gimana nggak boros koo uang dibakar begitu? Rokok dibeli pakai uang, terus dibakar, asepnya diisep bentar terus dikeluarin lagi. Apa namanya kalau bukan boros? Belum lagi harus bayar berobat gara-gara penyakit yang timbul akibat merokok dan asap rokok. Mending uangnya ditabung buat nikah atau naik haji.


Iya sih, itu uang pribadi. Tapi bagaimana dengan udara disekitar kami? Kecuali kalau Anda mau membelikan orang yang tidak merokok air purifier atau oksigen.

3. Merokok itu cuma RUGI.
Kayaknya merokok tidak membawa keuntungan apapun. Ada yang bisa menyebutkan apa keuntungan dari merokok?


Saya nggak benci perokok, yang saya benci adalah asap rokok. Meski ada beberapa merk rokok yang asapnya nggak berbau tajam, tetap saja saya lebih suka menghirup udara yang tidak mengandung asap rokok.

Jadi dari panjang lebar saya membahas kerugian dari merokok ini, kapan sih waktu yang tepat untuk berhenti merokok? Kesimpulannya adalah berhenti merokok sekarang juga. Detik ini. Jangan sampai muncul korban-korban dan kerugian-kerugian lain yang dirasakan oleh perokok aktif maupun pasif. Nggak usah nunggu punya alasan khusus untuk berhenti merokok, nggak perlu menunggu terkena penyakit baru berhenti. Sayangi diri sendiri dan orang-orang disekitar Anda tanpa merokok dan asap rokok.

Percayalah, dengan tidak merokok Anda tetap terlihat keren, sehat, dan lebih kaya. :)

No comments:

Post a Comment