Ditengah hecticnya perubahan status dari calon ibu menjadi the real mom, saya baru ingat, ternyata perjalanan pernikahan saya dan Rudi sudah memasuki satu tahun dalam hitungan kalender hijriah. Alhamdulillah, kini keluarga kecil kamipun sudah menambah personil. Anak laki-laki yang Allah titipkan dan kami beri nama Khalif.
Masih lekat dalam ingatan, bagaimana saat itu dengan suara bergetar, Rudi mengucapkan "ijab qabul" dan malu-malu mengecup kening dihadapan para saksi dalam pernikahan kami. Ah, waktu rasanya terlalu cepat berlalu. Padahal saat menjalaninya sempat ada rasa bosan, kepenatan yang diiringi air mata. Tapi kami tidak menyerah, karena bahagia tidak datang dari hal yang manis saja.
Takdir sudah ditentukan oleh Allah, saat ini saya dan Rudi sedang menikmati masa dimana baru menjadi orang tua, menimang titipan Allah yang belum tentu dititipkan juga pada orang lain. 19 April 2016 bertepatan dengan 7 hari lahirnya Khalif, kami melakukan "Marhaba" sebagai bentuk rasa syukur pada semua yang Allah berikan.
Dalam ceramah yang disampaikan pak Asep, anak adalah titipan Allah yang masih suci. Dikeluarga manapun anak dilahirkan, tidak ada yang dapat menjamin kebaikan akhlaknya kelak. Namun sebagai orang tua, kita wajib memberikan pendidikan yang baik. Terutama mendidik rohaninya agar anak bisa menjadi hamba Allah yang taat. Lalu mengapa orang tua melakukan Aqiqah untuk anaknya? Selain bentuk rasa syukur, pak Asep bilang penyembelihan kambing/domba adalah sebagai kiasan penghilang 3 sifat yang dimiliki manusia. Yaitu sifat hewan buas, hewan jinak, dan syaiton. Aqiqah tidah wajib, tapi sebaiknya dilakukan jika kita memang mampu.
Pernikahan memang bukanlah hal yang mudah, memiliki seorang anakpun ternyata tak semenyenangkan yang saya pikirkan. Ada banyak hal diluar ekpektasi yang terkadang membuat saya membandingkan kehidupan dengan orang lain. Untungnya pembandingan tersebut tidak membuat saya lupa bahwa apa yang Allah titipkan saat ini adalah yang terbaik. Suami, anak, keluarga, dan teman-teman, kalian yang terbaik.
Terimakasih semuanya, saya tidak tahu sampai kapan waktu yang saya miliki untuk menikmati semua nikmat dan rezeki dari Allah ini. Terimakasih Rudi, untuk semua yang sudah dilakukan agar menjadi suami terbaik. Semoga kita bisa melangkah beriringan, meneruskan perjuangan cinta dan kasih sayang. Semoga tahun-tahun berikutnya kita tetap menjadi keluarga yang selalu diberkahi Allah. Mendidik Khalif agar menjadi anak yang taat padaNYA, merawatnya dengan sepenuh hati. Semoga Allah meridhoi pernikahan ini sampai kelak kita tetap berbahagia di akhirat nanti. Aamiin. 🙏🙏🙏
Pernikahan memang bukanlah hal yang mudah, memiliki seorang anakpun ternyata tak semenyenangkan yang saya pikirkan. Ada banyak hal diluar ekpektasi yang terkadang membuat saya membandingkan kehidupan dengan orang lain. Untungnya pembandingan tersebut tidak membuat saya lupa bahwa apa yang Allah titipkan saat ini adalah yang terbaik. Suami, anak, keluarga, dan teman-teman, kalian yang terbaik.
Terimakasih semuanya, saya tidak tahu sampai kapan waktu yang saya miliki untuk menikmati semua nikmat dan rezeki dari Allah ini. Terimakasih Rudi, untuk semua yang sudah dilakukan agar menjadi suami terbaik. Semoga kita bisa melangkah beriringan, meneruskan perjuangan cinta dan kasih sayang. Semoga tahun-tahun berikutnya kita tetap menjadi keluarga yang selalu diberkahi Allah. Mendidik Khalif agar menjadi anak yang taat padaNYA, merawatnya dengan sepenuh hati. Semoga Allah meridhoi pernikahan ini sampai kelak kita tetap berbahagia di akhirat nanti. Aamiin. 🙏🙏🙏
keren banget ka pameran instalasi seni
ReplyDelete