Masa depan itu adalah suatu hal yang pasti. Yang nggak pasti itu adalah apa masa depan saya, apakah satu hari lagi saya masih menikmati masa depan di dunia yang fana ini, atau saya sudah berada di dunia yang lain alias meninggal dunia. Sudah pasti, kita harus menyiapkan masa depan. Untuk akhirat tentu saja yang dipersiapkan adalah amal ibadah. Tapi kalau untuk di dunia apa saja ya yang harus dipersiapkan?
Menurut saya, hal utama yang harus kita persiapkan untuk masa depan di dunia adalah "Finansial". Mengapa? Karena sekarang, apapun memerlukan uang. Sedini mungkin saya harus menyiapkan segala hal yang menyangkut dengan keuangan. Pekerjaan saya adalah seorang pengelola sosial media, bahasa kerennya adalah social media manager. Ada salah satu klien saya yang beprofesi sebagai financial planner. Jadi saya agak-agak mengerti dan hapal tentang teori merencanakan keuangan untuk masa depan. Hampir setiap hari ada orang yang bertanya pada klien saya melalui twitter ataupun facebook tentang investasi apa yang cocok untuk saat ini. Dan jawaban dari sang financial planner selalu sama, pertama-tama tentukan dulu apa tujuan investasi kita. Setelah menentukan tujuan investasi masa depan, langkah kedua adalah menentukan jumlah nilai investasi yang kita butuhkan.
Menurut saya, hal utama yang harus kita persiapkan untuk masa depan di dunia adalah "Finansial". Mengapa? Karena sekarang, apapun memerlukan uang. Sedini mungkin saya harus menyiapkan segala hal yang menyangkut dengan keuangan. Pekerjaan saya adalah seorang pengelola sosial media, bahasa kerennya adalah social media manager. Ada salah satu klien saya yang beprofesi sebagai financial planner. Jadi saya agak-agak mengerti dan hapal tentang teori merencanakan keuangan untuk masa depan. Hampir setiap hari ada orang yang bertanya pada klien saya melalui twitter ataupun facebook tentang investasi apa yang cocok untuk saat ini. Dan jawaban dari sang financial planner selalu sama, pertama-tama tentukan dulu apa tujuan investasi kita. Setelah menentukan tujuan investasi masa depan, langkah kedua adalah menentukan jumlah nilai investasi yang kita butuhkan.
Iya, kebanyakan orang berbicara mengenai investasi A atau investasi B yang sedang dijalani atau akan diambil. Tapi ketika ditanya investasinya untuk apa, mereka bingung sendiri. Sebenarnya, menentukan tujuan investasi itu cukup mudah. Yang jelas, investasi tersebut tentu saja untuk masa depan. Biasanya ada 4 tujuan investasi masa depan, yaitu:
1. Investasi Untuk Pendidikan
Kalau saya nggak berniat melanjutkan pendidikan lagi, tapi dana pendidikan ini saya dedikasikan tentunya untuk anak-anak kelak. Saya berharap mereka bisa bersekolah sampai lulus perguruan tinggi. Yaa, ternyata betul kata orang tua jaman dulu bahwa “Orang tua selalu anak menjadi lebih baik daripada dirinya”.
Untuk menentukan jumlah dana pendidikan, kita harus menentukan dulu jenjang apa saja yang akan diambil, lalu tujuan sekolahnya dimana, serta jangan lupa masukan resiko inflasi setiap tahun minimal sebesar 5%. Saya dan Suami belum membicarakan dana pendidikan untuk khalif kelak, kami baru menabung rutin saja setiap bulan. Harus ngobrol lagi nih kayaknya.. *melipir deketin suami*
2. Investasi Untuk Pernikahan
Karena sudah menikah, yang ini nggak harus saya masukan dalam persiapan Investasi masa depan. Mungkin ini akan saya ajarkan saja pada Khalif saat ia sudah beranjak dewasa.
Kalau tahu nikah harus pake investasi, saya bakal nabung dari jaman sekolah deh. Tapi apa daya, waktu itu belum tau apa-apa jadi saat menikah tahun lalu saya dan suami harus menabung agak lama. Huft~ Yasudahlah, yang penting sekarang udah nikah, Alhamdulillah.
3. Investasi Untuk Rumah Tinggal
Nah yang ini adalah salah satu prioritas keluarga saya. Saat ini saya dan suami masih tinggal dirumah orang tua. Niatnya sih kami nggak akan memilih cara kredit agar memiliki rumah. Doakan saja kami bisa membeli rumah secara cash ya! Aamiin.
Kalau dihitung-hitung jumlah yang dibutuhkan untuk membeli rumah 2-3 tahun lagi dilokasi agak pedalaman adalah sekitar tigaratus sampai limaratus juta. Rasanya hampir sangat sulit buat punya uang cash segitu banyak. Tapi saya mah orangnya optimis, jadi Insyaallah punya. Aamiin.
4. Investasi Untuk Masa Pensiun
Hidup enak, mungkin itu yang saya bayangkan ketika ditanya dana pensiun. Bukan berarti harus punya pesawat jet atau rumah megah, hidup nyaman dan damai dimasa tua adalah dimana saya dan suami tidak meminta dana untuk hidup pada anak-anak kami kelak. Yaa kalau mereka mau ngasih nggak apa-apa, cuma kan lebih baik lagi saat kita tua tidak membebani anak cucu.
Saat ini biaya hidup saya dan suami nggak terlalu besar. Maksimal tiga juta perbulan, berarti jika kami pensiun diusia 40 tahun dengan harapan hidup 30 tahun kedepan maka jumlah dana yang dibutuhkan adalah sekitar 1,08 milyar. Anggaplah dengan nilai inflasi jadi sekitar 2 milyar. Gede banget yak? Pusing sendiri deh saya ngebayangin uang itu dari mana, hihihi.
Setelah ketemu jumlah yang kita butuhkan, barulah mulai langkah ketiga yaitu menentukan apa jenis investasi yang akan kita gunakan. Ada banyak cara untuk berinvestasi, mulai dari menabung emas, membeli saham, sampai pada berbisnis atau berwirausaha. Saat ini banyak orang yang menganjurkan kita berinvestasi dengan membeli polis asuransi. Tapi menurut banyak pakar financial, Asuransi itu adalah sebuah PROTEKSI bukan INVESTASI. Jadi buat yang berfikir asuransi sebagai salah satu cara berinvestasi, sebaiknya cari cara berinvestasi yang lain aja. Oke?
Saya juga nggak tahu pasti, karena saya masih belajar mencari investasi yang cocok dengan profil resiko keluarga saya. Suami saya lebih suka menaruh harta pada barang yang bisa dijual kembali, seperti kendaraan dan gadget. Padahal setahu saya, barang-barang tersebut nilai jualnya akan turun seiring dengan inflasi. Tapi kata suami saya, nggak apa-apa kan barangnya bisa dipakai? Iya juga sih. Sementara itu saya lebih suka harta likuid, alias yang jelas dan terpangpang nyata yaitu uang tunai. Liat uang seratus ribu berjejer didompet itu rasanya Awesome, hihihi.
Namun setelah mengalami operasi Caesar yang tiba-tiba menguras tabungan kami, membuat saya berfikir untuk melakukan investasi yang menguntungkan. Dari sang financial planner, saya tahu bahwa untuk memulai investasi itu ternyata nggak sulit. Ada sebuah investasi Indonesia yang bisa dimulai dengan ratusan ribu saja perbulan dengan tingkat imbal balik mencapai 7% sampai 18% setiap tahunnya. Lumayan banget kan?
Nama investasinya adalah investasi reksadana. Udah pada tahu? Saya udah sering denger tapi masih kurang paham banget gimana mekanisme investasi reksadana yang sesungguhnya. Untungnya saya menemukan Manager Investasi bernama Danareksa yang memberikan sebuah program “Investasiku Masa Depanku” melalui pembelian reksadana.
Apasih Reksadana?
Reksa Dana adalah wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam Portofolio Efek oleh Manajer Investasi (UU No 8 Th 1995 Pasal 1 angka 27 tentang Pasar Modal).
Reksadana itu ada banyak macam, diantaranya:
1. Reksa Dana Saham
2. Reksa Dana Pendapatan Tetap
3. Reksa Dana Pasar Uang
4. Reksa Dana Campuran
5. Reksa Dana Syariah
6. Reksa Dana Terstruktur :
- Reksa Dana Terproteksi
- Reksa Dana Dengan Penjaminan
- Reksa Dana Indeks
7. Reksa Dana Exchange Traded Fund (ETF)
8. Dana Investasi Real Estate (DIRE)
9. Kontrak Investasi Kolektif – Efek Beragun Aset (KIK-EBA)
10. Reksa Dana Penyertaan Terbatas
11. Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) Individual.
Bingung nggak? Hehehe. Kalau bingung langsung aja coba cek aturan dan bagaimana menentukan jenis reksadana yang sesuai dengan profil resiko kita disini ==> Cara Memulai Investasi
Saya sih udah nggak bingung, Cuma masih ada yang harus dibicarakan dengan suami tentang jumlah yang akan kita sisihkan setiap bulan untuk investasi reksadana ini. Semoga impian dan rencana keuangan kita semua terwujud ya teman-teman. Doakan saya juga, semoga tujuan investasi masa depan saya semuanya tercapai dengan lancar. Aamiin.
Semoga bermanfaat ^_^
”Artikel ini diikutsertakan dalam kompetisi blog Blogger Writing Competition - Investasiku Masa Depanku bersama ReksaDana Danareksa. Isi dan tulisan dari artikel/blog post ini diluar tanggung jawab Danareksa Investment Management”
perlu banget memang menabung untuk masa depan, dan harus dimulai dari sekarang
ReplyDeletesudah pernah denger sih reksadana, tapi aku kira cuma seperti saham gitu, ternyata banyak macemnya ya
harus mulai disisihin juga nih pendapatannya
Iya Mba, ternyata mulai 200ribu juga udah bisa hehe. Semangat yuk abis lebaran mulai nanam saham :D
Delete