"Tuhan, izinkanlah hamba membayangkan apa yang akan hamba miliki sepuluh tahun lagi. Semoga rencana ini bukan hanya menjadi impian, tapi menjadi takdir yang Kau berikan. Aamiin."
Sepuluh tahun lagi, mungkin saya sudah memiliki tiga orang anak. Yang pertama tentu saja Khalif, usianya nanti sudah sepuluh tahun. Adiknya Insyaallah perempuan yang akan diberi nama Arumi, usianya sudah lima tahun. Dan yang terakhir adalah Quro atau mungkin bernama Tenggara, usianya masih dua tahun. Membayangkan mereka bertiga duduk dipelataran rumah sambil bermain dan bercanda bersama suami sungguhlah sangat indah. Disepuluh tahun kedepan, kami hidup dengan mapan. Semua kebutuhan hidup terpenuhi, kami sudah pensiun dari pekerjaan dan tinggal menikmati hidup yang nyaman tanpa rasa khawatir kekurangan materi. Rasanya pasti sangat menyenangkan!
Dan menurut saya ada satu hal utama yang harus kami miliki agar kelak kami tak perlu gusar rumah digusur dan tak perlu cemas saat anak-anak naik kelas. Yaitu INVESTASI. Ya, salah satu hal yang bisa membuat hidup nyaman dimasa yang akan datang adalah dengan berINVESTASI. Jangan dulu negative thinking dengan kata “INVESTASI”, Kehidupan kita di Dunia inipun adalah sebuah investasi untuk masa di akhirat nanti, iya kan?
Sebelum menentukan investasi apa yang tepat untuk diri kita, ada “TUJUAN INVESTASI” yang harus kita rencanakan. Dan inilah 4 hal yang ingin saya wujudkan dalam waktu 10 tahun lagi dengan cara berinvestasi:
1. Rumah Pribadi
Tak perlu luas, yang penting nyaman. Didepannya ada halaman yang bisa kami berdayakan sebagai apotik hidup atau tempat berkebun dan bermain besama anak-anak kami kelak. Insyaallah, rumah kami ini dibeli dengan cash. Aamiin.
Saya dan suami menginginkan rumah yang jauh dari kebisingan. Kami ingin suasana rumah hangat, segar, dan nyaman. Rencananya kami memiliki dua rumah, yang satu untuk rumah tinggal sehari-hari dan yang kedua adalah sebuah rumah dipegunungan yang bisa kami jadikan tujuan untuk berlibur. Kira-kira harganya berapa ya? Untuk rumah yang akan dijadikan rumah tinggal, kami taksir mencapai 500 juta. Sementara rumah untuk berlibur mungkin hanya 300 juta. Total biaya untuk pembelian rumah sepuluh tahun lagi adalah sekitar 800 juta. Anggaplah inflasi sekitar 7% pertahun. Fix-nya sekitar 1, 3 Milyar. Masyaallah, banyaknyaaaa ~
2. Dana Pendidikan Untuk Anak
Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama di Indonesia konon sudah GRATIS. Tapi bukan berarti saya dan suami jadi leha-leha. Karena rencananya setelah SMP, Khalif akan kami masukan ke Pasantren Al-Basyariah. Menurut kabar yang beredar, biaya yang dibutuhkan untuk jenjang pendidikan SMA disana adalah sekitar 1500 USD. Lumayan ya berdoa aja supaya kurs dollar turun, hihihi.
Selain biaya sekolah untuk Khalif, kami juga harus memiliki dana pendidikan untuk Arumi yang memasuki Taman Kanak-kanak. Kalau TK, biaya yang dibutuhkan mungkin nggak terlalu banyak. Hanya sekitar 10 juta, TK-nya nggak usah yang elit cukup yang biasa aja. Jadi total biaya pendidikan yang harus dipersiapkan sepuluh tahun mendatang adalah sekitar 50 juta. Itu baru biaya yang diperlukan saat 10 tahun lagi, kami inginnya khalif bisa kuliah. Begitupun dengan adik-adiknya. Jadi berapa total biayanya? Mungkin mencapai 700 juta. *MIKIR KERAS CARA DAPETIN UANGNYA*
3. Biaya Untuk Masa Pensiun
Setelah anak-anak sekolah, tentu saja saya ingin kami tidak bekerja diperusahaan orang lain. Syukur-syukur bisa memiliki perusahaan sendiri. Tapi jika memang belum ada, kemungkinan terbesar adalah kami akan pensiun. Karena kami bukan PNS, maka kami tidak memiliki tunjangan hari tua. Kami harus mempersiapkan sedini mungkin dana untuk masa-masa pensiun kami yang bahagia.
Biaya hidup saya dan suami tidak terlalu besar. Mungkin maksimal 3 juta perbulan, itu adalah biaya gaya hidup dan biaya rumah tangga rutin. Sepuluh tahun mendatang, usia saya 36 tahun dan suami 38 tahun. Artinya kami harus sudah memiliki dana pensiun dengan harapan hidup 30 tahun kedepan. Jumlah dana yang harus kami miliki adalah sekitar 1 milyar delapan ratus juta. Bagi saya, ngebayangin punya uang segitu banyak adalah hal yang sulit. Kebayang kalau cek saldo di ATM, nolnya banyak banget, whihihihi.
4. Berlibur Ke ICELAND
Meski berlibur termasuk biaya gaya hidup, tapi saya jadikan tujuan investasi terpisah. Mengapa? Karena tujuan liburan saya yang satu ini cukup jauh. Saya dan suami sangat ingin mengunjungi ICELAND, kalau nggak bisa bareng keluarga yaa berduaan juga nggak apa-apa.
Biaya untuk berkunjung kesana saat ini adalah sekitar 98 juta perorang. Berarti nilainya mungkin akan naik beberapa kali lipat jika kami melakukan traveling ke ICELAND sepuluh tahun lagi. Dari perhitungan saya jika inflasi 7% pertahun maka dibutuhkan dana sekitar 250 juta perorang. Setidaknya kami harus punya uang 600juta untuk bisa pergi ke ICELAND berdua. Insyaallah, bisa.
Itulah apa yang ingin saya wujudkan sebagai tujuan investasi sepuluh tahun mendatang. Lalu investasi apa yang harus saya pilih? Yang pasti saya nggak mau investasi bodong dengan skema piramida ataupun binary. Yang saya tahu, investasi yang baik dan benar adalah investasi yang diawasi oleh OJK alias Otoritas Jasa Keuangan.
Ngomongin investasi mungkin bagi sebagian kalangan adalah hal yang tabu. Apalagi jika investasi di pasar modal. Banyak yang meragukan kehalalannya, dan saya termasuk dalam golongan tersebut. Meski imbal balik yang ditawarkan oleh investasi di pasar modal cukup besar yaitu sekitar 15 % pertahun, tetap saja keraguan untuk berinvestasi masih ada.
Tapi Alhamdulillah, saya menemukan titik terang. Untuk menemukan investasi yang “cocok” dengan profil resiko, saya mencoba mengikuti berbagai seminar tentang investasi. Dan bertemulah saya dengan “Masa Depan Cerah Dengan Investasi Syariah”, apakah itu?
Ini adalah sebuah program dari Direktorat Pasar Modal Syariah Otoritas Jasa Keuangan (DPMS OJK) untuk masyarakat Indonesia agar memiliki budaya berinvestasi untuk mencapai tujuan keuangan di masa depan.
Apasih bedanya investasi di Pasar Modal Syariah dengan pasar modal biasa?
Insyaallah jika kita berinvestasi disaham syariah dan reksa dana syariah, dana yang kita investasikan akan dijadikan modal untuk perusahaan-perusahaan atau bisnis yang halal. Dimana mereka tidak melakukan unsur-unsur haram seperti riba, gharar(penipuan), ikrah(pemaksaan), ghisy(kecurangan), maysir(untung-untungan/judi), ghubn fahisy(mark up harga terlalu tinggi), dharar(membahayakan), dan zhulm(merugikan).
Jadi nggak mungkin tuh dana yang kita gunakan untuk investasi saham syariah atau reksa dana syariah dijadikan permodalan untuk perusahaan wine, rokok, atau perusahaan DVD Bajakan, hehehe. Sebagai seorang muslim yang wajib memiliki harta yang halal, saya pikir investasi di pasar modal syariah ini bisa menjadi jalan untuk mewujudkan 4 impian saya dimasa sepuluh tahun mendatang. Kabar yang paling menggembirakan adalah untuk berinvestasi di Pasar Modal Syariah ini, bisa dimulai dari 100ribu saja! Alhamdulillah..
Pernah nggak kita menemukan orang tua yang harus menjual sawah dan rumah demi menyekolahkan anak-anaknya? Ada juga orang tua yang menjadi tunawisma karena tidak mempersiapkan masa pensiunnya? Saya tidak mau itu terjadi pada saya. Dan jangan sampai terjadi pada kita semua, makanya yuk kita mulai mewujudkan masa depan keuangan yang cerah bersama investasi syariah! Insyaallah dengan menerapkan sistem Keuangan Syariah, hidup kita semakin berkah. Aamiin :)
Semoga doanya diijabah Allah, Mbak ^^
ReplyDeleteBukan konon mba, tapi sd, smp, dan sma udah gratis gak pake bayar apa apa. Sueerr~ hehehe.. Tapi yang negeri ya.. Hhmm tapi di jakarta, aku kurang tau kota lain
ReplyDelete