Dari STM, saya emang bermasalah sama kulit wajah. JERAWAT selalu jadi sesuatu yang muncul sebagai hal pengganggu diwajah yang saat itu masih tirus. Bukan hanya yang besar, ada beberapa jerawat kecil yang muncul disekitar pelipis dan dagu serta dahi. Seiring dengan waktu, saya mencoba mengobatinya dengan berbagai macam obat jerawat dan skin care anti jerawat. Hasilnya? Sama saja sih. Sampai akhirnya setelah menikah, jerawat kecil-kecil mulai menghilang. Paling hanya muncul satu dua disaat akan masa menstruasi tiba. Namun masalah lain datang, saya merasa wajah sering kusam dan komedo mulai bertebaran. Hidup emang penuh cobaan, termasuk masalah-masalah pada wajah ini, hiks.
Setiap kali curhat sama Rudi tentang jerawat dan komedo, dia hanya punya satu jawaban. “Makanya sering mandi sama cuci muka.” Sambil kadang ngasih uang buat beliin obat jerawat dan skin care anti jerawat. Saat hamil, saya mulai nggak concern sama masalah kulit wajah. Sampai akhirnya ketemu sama dr. David, itu looh dokter yang penuh kharismatik yang pernah saya bahas.
Dari penjelasan beliau, ternyata banyak factor yang mempengaruhi kulit wajah. Bukan cuma masalah nggak cuci muka atau skin care dan make up yang nggak cocok. Rasanya pengen konsultasi sama dokter david, tapi karena saat itu nggak concern sama kulit wajah, akhirnya BYE. Sampai akhirnya Khalif lahir, dan saya mulai merasa menjadi TUA.
Begadang setiap hari, masih harus ngerjain beberapa pekerjaan setelah melahirkan, dan “baby blues” saya rasakan bersamaan. Untungnya saya punya banyak teman berbagi, hal-hal tadi tidak sampai membuat saya stress. Curhat via chating dengan teman-teman membuat saya sadar banyak hal yang harus disyukuri. Curhat dengan suami membuat saya merasa sangat beruntung. Apalagi kalau liat Khalif, bercanda sama dia bikin saya merasa lupa semua masalah. Ah tenang aja masalah wajah mah, toh foto bisa diedit kan ya? :D
Kemudia akhirnya saya ngeuh, JERAWAT SAYA MAKIN BANYAK!! OH NOOO!
Kalau urusan berat badan, bukan masalah buat saya. Karena setelah melahirkan saya sudah kehilangan 15KG bobot tubuh, tapi kalau jerawat yaaa masa mau saya diemin? Disekitar matapun mulai muncul kantung mata dan hitam-hitam. Meski banyak yang bilang wajar sih kalau ibu baru wajahnya nggak keurus, tapi yaa saya nggak mau. Bukan masalah takut dibilang nggak cantik, tapi kalau ngurus muka sendiri saya nggak bisa gimana mau ngurus anak? Iya kaaaan?
Awal September 2016 saya dapat kabar gembira. Teh Tian, teh efi dan teh Nchie ngajak saya buat perawatan di DF Clinic. Ituloh Clinic yang dokternya adalah dokter david. Alhamdulillah banget dapet izin juga dari Rudi, akhirnya untuk pertama kali saya merasakan bagaimana rasanya di treatment di Clinic Kecantikan, Yeeeeaaaaay!
KESAN PERTAMA SAAT DATANG KE DF CLINIC
Sebelum datang ke DF Clinic, saya coba cari tahu dulu perawatan apa saja yang ada di DF Clinic. Ternyata selain ada untuk wanita dan pria dewasa, DF Clinic menyediakan perwatan Bayi berupa Baby Spa. Wah cocok nih buat Khalif. Harga baby spa-nya pun terjangkau, prepackage 165.000 rupiah. Terdiri dari Pemijatan badan bayi dan berendam/berenang bayi. Untuk dewasa, perawatannya lengkap banget. Dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Baca Juga : Beauty Care di DF Clinic
Duh kira-kira kalau saya DF Clinic, saya bakal melakukan perawatan apa ya? Saya baca beberapa referensi para blogger, ada yang melakukan pro ion, microdemobrasi, facial, dan body wrap. Saya nggak ngerti deh itu diapain. Saya biasanya mentok-mentok perawatan di salon itu yaa potong rambut, creambath atau hair spa. Sekali-kali refleksi ke tempat refleksi keluarga buat body massage.
Baca Juga : Beauty Care di DF Clinic
Duh kira-kira kalau saya DF Clinic, saya bakal melakukan perawatan apa ya? Saya baca beberapa referensi para blogger, ada yang melakukan pro ion, microdemobrasi, facial, dan body wrap. Saya nggak ngerti deh itu diapain. Saya biasanya mentok-mentok perawatan di salon itu yaa potong rambut, creambath atau hair spa. Sekali-kali refleksi ke tempat refleksi keluarga buat body massage.
Saat waktu janjian ke DF Clinic tiba, saya agak bingung sih. Ajak khalif jangan ya? Kalau diajak kasian, nggak diajak kasian juga. Akhinya diajak, hehehe. Sampai di DF Clinic, saya kagum sama interior DF Clinic. Desain interiornya tuh Etnis modern, udah gitu furniture yang digunakan nyaman banget buat saya yang emang rempong sama barang bawaan segambreng.
Didalam DF Clinic dipasang beberapa pot lilin aromateraphy, jadi meski pintu ruangan-ruangannya dibuka saya ngerasa adem dan nyaman. Buat yang pertama kali ke DF Clinic, kita akan diminta KTP atau SIM oleh bagian informasi di lantai 1 untuk data pengunjung. Ini berlaku buat yang mau perawatan aja ya, kalau yang nganter mah nggak usah ikut-ikut ngasiin KTP atau SIM.
KONSULTASI DENGAN DOKTER
Setelah selesai didata, barulah kita bisa naik ke lantai 2. Dilantai 2 inilah akan dilakukan konsultasi dengan dokter. Nah saya baru tahu lho, kalau DF adalah singkatan dari DOCTOR FIRST. Jadi sebelum kita melakukan perawatan, kita akan berkonsultasi dengan dokter apa masalahnya dan bagaimana penangannya. Nggak boleh tuh kalau kita tiba-tiba pengen facial atau suntik vitamin. Kalau sembarangan ambil tindakan tanpa tahu apa permasalahannya, bisa-bisa perawatan yang kita lakukan nggak tepat jadi hasilnya nggak maksimal. Mending kalau Cuma nggak maksimal, kalau malah muncul masalah baru gimana???
Saat konsultasi dengan dokter david, yang dokter david tanyakan adalah “Apa masalah kamu?”. Saya mau jawab banyak, mulai dari kulkas dirumah yang udah harus diganti, atap yang bocor, sampai gimana caranya biar Khalid nggak ngompol dan ee sembarangan. Tapi tentu saja bukan itu jawaban yang dokter harapkan, hihihi. Saya bilang “Ini dok, saya jerawatan..” sambil memperlihatkan wajah saya kiri saya yang memang lagi dijadikan tempat arisan para jerawat. Kemudian dokter mengangguk, “suka minum susu ya?”, saya mencoba mengingat kapan terakhir kali saya minum susu. “Kalo susu doang sih nggak dok, paling kopi susu..”. “Bisa diganti jadi kopi hitam?”, saya ngangguk. “Oke, jadi jangan minum kopi susu ya! Minum kopi hitam saja… Kayaknya jerawat ini reaksi dari alergi susu..”. OOOOHHH…
Dulu sebelum saya konsultasi gini sama dokter david, saya pernah ikut konsultasi serupa. Jadi sang dokter Cuma melihat rupa pasien, lalu menyebutkan makanan yang nggak boleh dikonsumsi orang tersebut. Kalau saya nggak salah inget, saya nggak boleh mengkonsumsi telur dan kacang-kacangan beserta turunannya. Kata dokter itu, makanan yang jangan dikonsumsi ini bisa berubah-ubah. Terus diusahakan perbanyak minum jus jambu merah dan mengkonsumsi buah pisang. Saya abaikan nasihat dokter itu, karena saya masih suka mie instan yang notabene didalamnya terdapat kandungan telur.
Setelah konsultasi, dokter memeriksa wajah dibawah sorotan lampu. Eh abis itu saya difoto sama salah satu nurse, dari arah samping kanan, depan, dan samping kiri. Mungkin saya mau dijadiin salah satu sample buat perawatan DF Clinic. Say amah seneng-seneng aja, konon DF Clinic ini klien yang datangnya artis-artis dan public figure. Lumayan kan wajah saya diliat mereka, jadi kalo ketemu dijalan mungkin jadi kebalik mereka yang nyapa saya. Hihihi. Oiah, setiap pengunjung akan punya buku rekam medis tersendiri, nah disana ditulis apa masalah dan perawatan serta skin care/obat apa yang diberikan. Kita juga akan diberikan resep oleh dokter.
Selesai ini itu, saya menunggu lagi. Kali ini menunggu untuk perawatan, saya nggak tahu perawatan apa yang akan saya dapatkan. Dan Khalif mulai rewel, untungnya saya dateng bareng the Efi, the tian, the eka, dan the Nonik. Saat saya dipanggil perawatan, Khalif saya titipkan pada mereka. Hahahaha, day care gratis! :D
TREATMENT MICRODERMABRASI DAN FACIAL DI DF CLINIC
Ternyata saya akan menjalani Microdermabrasi. Saya sulit mengucapkannya, jadi saya lebih suka menyebut singkatannya yaitu MD. Sebelum melakukan MD, therapist yang juga disebut beautician mempersilahkan kita menggangi pakaian dengan kemben. Karena diruangan tempat saya akan melakukan MD hanya ada perempuan, akhirnya saya juga menggunakan kemben. Setelah menggunakan kemben, saya disuruh berbaring disebuah kasur.
Perawatan dimulai dengan mengoleskan semacam cleanser pada wajah saya. Cleansernya harum tapi nggak menyengat. Untuk membersihkan cleaser, beautician mengusapkan spons wajah besar berwarna hijau pada wajah. Keren euy cepet bersih pake spons itu. Saya jadi pengen punya! :D
Setelah cleanser, wajah saya diberikan lagi cairan yang hampir seperti cleanser, saya lupa nanya sama mba beautician apa nama cairan itu. Yang jelas, setelah diaplikasikan pada wajah, mba beautician memberikan pijatan-pijatan lembut pada wajah. Sehabis itu, langsung dibersihkan kembali dengan spons. Ingin rasanya menikmati treatmen kali ini, tapi saya keingatan Khalif. Duh tuh anak lagi apa ya? Ngereporin teteh-teteh diluar sana nggak? Akhirnya saya minta the Efi dan The Nchie buat mendaftarkan khalif baby spa. Katanya setengah jam lagi khalif baru akan ditreatment.
Mba beautician datang membawa sebuah alat seperti vacuum cleaner kecil. Katanya inilah alat Microdermabrasi. Ada sebuah selang dimana ujungnya terdapat besi. Agak deg-degan sih, ini mau diapain ya? Ternyata penggunaannya sangat sederhana. Selang berujung besi tersebut ditaruh diatas wajah saya. Saat dinyalakan, benda tersebut seperti akan menyedot kulit. Agak-agak gimana gitu yah, pereus. Setelah semua bagian wajah tersapu sama alat penghisap tersebut, saya memfoto diri saya. Saya jadi kaya pake bedak tabur putih!
“Mba, koo jadi kaya ada putih-putihnya gitu ya?” Tanya saya sama mba beautician. Mbanya bilang itu adalah sel-sel kulit mati saya, karena dihisap maka jadi kaya tepung. Oohh… Seperti biasa setelah selesai, mba beautician membersihka wajah saya dengan spons.
Langkah selanjutnya, Mba beautician mengoleskan masker pada wajah saya. Warnanya maskernya putih. Kayaknya sih masker ini racikan DF Clinic sendiri, karena hampir semua produk yang digunakan perawatan disini adalah produksi sendiri. Jadi Insyaallah aman banget karena dokter tahu bahan-bahan yang digunakan nggak mengandung zat-zat berbahaya buat kita.
Selesai diberikan masker, mba Beautician menutup mata saya dengan kapas. Katanya sih wajah saya mau diuap. Mungkin sekitar 10 menit, wajah saya diberikan uap hangat. Saya yang hidungnya agak tersumbat agak lega saat diberikan uap. Selesai diuap, wajah saya dibersihkan kembali dengan spons.
Selesai diuap, wajah saya akan difacial. Mba beautician membawa sebuah besi pendek dan kapas basah ditangannya. Okey, ini pertama kali saya facial. Kata orang sih sakit, tapi kata orang yang lain sih biasa aja. Kemudian, sebuah lampu dinyalakan, ditaruh didekat wajah saya. Dan mulailah mba beautician melakukan aksinya. Ternyata saat di bagian dahi dan pipi memang biasa saja, agak-agak linu dikit. Tapi pas bagian hidung, ampun deh saya sampe nangis. Nggak kuat deh perih banget, lebih perih dari dibohongin pacar. Whihihihihi.
Sambil treatment saya nanya sama mba beautician “Mba udah lama kerja disini?”, mbanya bilang lumayan. “Sekitar 6 tahunan kayaknya..”, duuh itu mah bukan lumayan atuh ya, tapi udah lama banget. Tapi ada juga yang lebih lama, bahkan dari DF Clinic ini berdiri sekitar hampir 10 tahun yang lalu. Yaitu dokter david. Ahahahha, yaiyalah orang doi yang punyanya. Pie tho mbak!
Selesai meringis dan nangis menahan sakitnya facial, Mba beautician punya sesuatu yang keren. Mba beautician memberikan treatment massage. Insyaallah bisa membuat kita lupa pada perihnya facial barusan, hihihi. Habis dipijat, mba beautician menutup mata saya dengan kapas lalu mengoleskan masker. Agak aneh sih kenapa dikapasin dulu baru ditutupin masker ya? Ternyata masker yang dioleskan adalah masker peel off, jadi setelah kering bisa langsung dikeletek gitu. Saat menunggu kering, saya mendengar suara Khalif menangis. Yaa, gimana dong ini belom kelar? Tak lama tangisannya berhenti.
Selesai masker, treatment saya selesai. Setelah menggunakan baju lagi, saya cepat-cepat keluar ruangan. Diruang tunggu, The Efi lagi ngegendong khalif yang tertidur. Duh ngerepotin banget ya, udah gitu khalif ditidurin dikursi malah bangun. Takut ditinggalin kali dia.
Kata the Efi, kita tinggal bayar dan menebus resep dilantai 1. Kalau mau konsultasi lagi sama dokter juga boleh. Saya nggak menyia-nyiakan kesempatan dong ya. Saya keingetan sesuatu yang mengganggu tubuh ini. Bukan berat badan, tapi PANU. OH NO!
Masa sih cantik-cantik panuan? Ya makanya, saya mau konsultasi dulu sama dokter, bener nggak sih ini panu? Setelah masuk ke ruang dokter, saya nanya kan kira-kira itu panu atau bukan. Katanya dokter harus liat dulu apakah itu jamur atau apa. Ternyata menurut analisis dokter, itu memang panu. Saya diberikan resep tambahan. Selain itu dokter menyarankan saya mandi dengan sabun yang memiliki kadar belerang tinggi.
Habis konsultasi, kita lanjut foto-foto. Hihihi, bagian ini penting karena buat kenang-kenangan pernah di treatmen saya dokter setenar dokter david. Habis foto-foto lanjutlah kita kelantai bawah, melakukan pembayaran dan menebus resep di apotik. Sama seperti diruangan lainnya, ruang tunggu apotikpun sangat nyaman.
Saya mendapatkan 5 buah benda.
1. Facial Wash
2. Nutri Cream
3. Sun Screen Cream
4. Night Cream
5. Miconazole (Cream buat jamur)
Penjelasan apoteker di DF Clinic sangat detail, beliau menjelaskan cara pakai dan fungsi dari masing-masing obat/skin care yang diberikan. Oiah anjuran dokter david, kalau ternyata wajah kita bereaksi dengan obat yang diberikan, sebaiknya segera lapor. Apalagi jika reaksinya berlebih, agar segera ditangani.
Teteh-teteh yang lain pulang, sementara saya ada janji dengan klien. Tapi ternyata sudah hampir jam setengah lima, saya berada dari jam setengah 12 di DF Clinic, sementara janji ketemuan jam 3 sore. Akhirnya meeting dibatalkan, dan saya juga khalif menunggu dijemput Rudi. Dan tahukah kalian kapan rudi menjemput?
Rudi sampai di TKP sekitar jam setengah 7 malam. Tadinya saya mau pamer hasil treatment tapi udah keburu kusut lagi wajahnya. Huft.
KESAN DAN PESAN TREATMENT DI DF CLINIC
Saran saya buat yang mau treatment kesini mendingan luangin waktu sekosong-kosongnya, soalnya kita nggak tahu kapan perawatan beres, hehe. Kecuali mau balik lagi sih besok-besoknya. Selain itu buat list apa aja yang mau ditanyain sama dokter, hehehe. Soalnya saya juga nyesel, pas selesai konsultasi dan udah dirumah barulah muncul pertanyaan-pertanyaan.
Perawatan pertama di DF Clinic, buat saya sih sangat mengesankan. Therapistnya baik-baik, tempatnya nyaman. Untuk harga bisa menyesuaikan. Jadi nih yaa konon, kalau kita emang punya budgetnya berapa, kita bilang sama dokter. Biar dicarikan treatmen dengan harga sesuai budget dan sesuai untuk mengatasi masalah kita. Makasih DF Clinic buat perawatan pertamanya, Insyaallah saya datang lagi kesana dengan pertanyaan seabreg yang udah saya buat listnya. Hihihi.
Sekian ceritanya, semoga bermanfaat yaa teman-teman. Nggak kerasa udah lebih dari 2000 kata! :D
Apalagi buat saya yang 35+ harus sering merawat diri ya, sering dennger DF clinic di medsos :)
ReplyDeleteWah aku pengen banget perawatan wajah, tapi masalah dompet suka ga bersahabat
ReplyDeleteSuka banget sama tulisan dan ulasannya Teh Amy, lengkap dan entah kenapa bacanya seru abis. hehehehe Infonya oke, mupeng pengen perawatan di DF tapi ya gitu pamalesan kata orang Sunda mah. Mudah-mudahan bisa konsultasi perawatan di sana. :)
ReplyDeletewaah,, memang harus curiii waktu banget buat bisa ngerawat itu wajah pasca punya baby :* .. semoga segera lari itu jerawat2,, ^_^
ReplyDeleteJaman sekarang udah beda sih teh dari makanan, polusi udara, belom kalo suka begadang, beuh pasti jerawat muncul terus.
ReplyDeleteMakanya perawatan wajah perlu banget walopun kerja dirumah juga yaa :D
Ah, makin cantik aja nih teh Amy abis perawatan di DF ^^ yuk kapan ke sana lagi ^^
ReplyDeleteJadi pngen perawatan juga nih sis, dah lama nggak manjain kulit :D
ReplyDeleteAhh sama, semasa hamil juga aku libur perawatan wajah, ampe skarang belum sempet balik konsul lagi, hihii
ReplyDeleteBtw khalif brapa bulan? dia tembem sekalii ^^
DF emang keren ya! Nanti kapan-kapan mau ke sana lagi ah..
ReplyDeleteHihiii..Khalif jangan terpesona ama Tante donk jadi maluu. Kan udah digendong jugaa zizizz.
ReplyDeleteEmang paling miris kalo pas diambil.komedo ya My, rasanya hmmm..Untungnya komedoku jarang ada, ngebayangin kalo yang banyak hadudu...
Hayu, mampir DF lagi..
kira-kira bugdetnya berapa kak?
ReplyDeleteUdah baca panjang2... gk ada info hargaaa.. aaach.. ini mah kaya tim promo nya DF
ReplyDeleteBerapa untuk sekaki perawatan biar wajah glowing tanpa beudak
ReplyDelete